Sharing and learning Together

Name

Email *

Message *

Monday, 10 April 2017

Perbedaan Metode, Model dan pendekatan Pembelajaran

   Metode, Model dan Pendekatan  Pembelajaran
Oleh : kaniah

       Faktor kedua setelah guru yang dapat menentukan keberhasilan pembelajaran adalah metode atau model yang digunakan. Penggunaan multi metode merupakan strategi guru dalam menyampaikan pesan-pesan materi pembelajaran agar dapat terserap oleh seluruh peserta didik secara maksimal  dan komprehensif, baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotornya, artinya  guru dituntut lebih kreatif dalam memilih metode dan model yang digunakan dalam penyampaian materi yang sesuai  pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi peserta didik dengan metode yang bervariasi diantara ketiga aspek  tersebut. untuk lebih jelasnya penulis sajikan pengertian sekaligus perbedaan antara metode, model dan pendekatan pembelajaran.
1.      Metode pembelajaran
 Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
 Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Sanjaya, 2008: 147). Metode dilakukan dengan Teknik dan taktik (penjabaran dari metode) (Sanjaya, 2008: 127). Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode (contoh bagaimana agar ceramah dapat efektif?diperhatikan situasi dan kondisinya, misalnya ceramah pada saat siang dengan peserta didik yang banyak dengan pagi dengan peserta didik yg sedkit tentu saja berbeda tehnik nya). Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.
2.       Model pembelajaran
 Secara bahasa “model” mempunyai arti  sebuah contoh atau memperagakan / meniru (Jhon M. Echol, 1995 : 384).
       Secara istilah menurut  pakar pendidikan dunia mengartikan “ model pembelajaran” pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran (Bruce Joyce dan Marsha : 1990)
       Di luar istilah tersebut, dalam proses pembelajaran model dikenal juga dengan istilah “desain pembelajaran”.  
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
  Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu.

3.        Pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada peserta didik (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
 Selain itu  pendekatan  pembelajaran  dapat diartikan sebagai suatu konsep atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Soedjana, 1986: 4). Pendekatan  dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum. OLeh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu (Sanjaya, 2008: 127)
       Dari beberapa pendapat pakar pendidikan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ;
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya. Bahkan guru dapat berinovasi dalam semua desain dan sintak dari metode-metode tersebut sesuai kebutuhan materi dan lingkungan belajar.
 Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran dengan langkah-langkah (shintax) yang lebih jelas dan sistematis.
 Pendekatan pembelajaran  dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.


No comments:

Post a Comment