Sharing and learning Together

Name

Email *

Message *

Wednesday, 1 February 2017

Materi pengayaan Iman Kepada Rasul-Rasul Allah

     I.   IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH
A.    Pengertian Iman Kepada Rasul
Tentu kita masih ingat iman kepada Rasul termasuk rukun iman yang ke berapa? Dan apa arti iman itu? Menurut Qoul Ulama Iman adalah : 3
الايمان هو تصديق بالقلب و اقرار باللسان وعمل بالأركان
Artinya : Keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.

Ketika seseorang mengaku beriman maka hatinya yakin dengan mantap membenarkan apa yang diimaninya, kemudian keimanan itu diungkapkan secara lisan, lisannya membenarkan keyakinan yang ada dalam hatinya dan keimanan itu mendorong tingkah laku orang tersebut untuk berbuat sebagaimanan tuntutan dari keimanannya itu.Seseorang yang beriman akan dengan senang  hati melakukan apapun yang menjadi tuntutan dari keimanannya.

Rasul secara bahasa artinya utusan, sedangkan menurut penjelasan al-quran Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT. Rasul adalah manusia laki-laki biasa yang dipilih oleh Allah SWT yang diberikan wahyu oleh-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Anbiya/ 21 : 7-8.
Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Anbiya/ 21 : 7-8.

Artinya : Kami tiada mengutus Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, Maka Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal.

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Rasul adalah manusia biasa seperti manusia yang lainnya. Mereka, para Rasul itu adalah manusia yang juga makan dan minum dan mereka juga orang meninggal dunia , mereka tidak kekal dan hidup untuk selama-lamanya. Artinya bahwa Rasul adalah manusia seperti manusia yang lainya, hanya saja yang membedakan mereka dengan manusia yang lainnya adalah kalau para Rasul itu menerima wahyu dari Allah SWT. Diantara para Rasul ada yang berkewajiban untuk menyampaikan kepada ummatnya, mereka ituah yang disebut Rasul dan ada diantara mereka yang tidak berkewajiban untuk menyampaikan kepada ummatnya, mereka itulah yang disebut nabi.
Dari pengertian di atas, maka pengertian Iman kepada Rasul adalahmempercayaidan yakin dengan sepenuh hati bahwa Rasul Allah  adalah manusia pilihan Allah SWT, yang diutus oleh  Allah SWT untuk menyampaikan wahyu Allah SWT untuk membimbing umat manusia agar dapat hidup sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan memperoleh kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat. Rasul diutus untuk menyampaikan wahyu Allah SWT kepasa umat manusia. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT.
Hukum berimankepada Rasul adalah wajib artinya setiap orang yang mengaku beragama islam, laki-laki dan perempuan (muslimin dan muslimat) wajib beriman kepada Rasul dan jika mengingkari atau tidak beriman kepada Rasul maka ia kufur. Beriman kepada nabi dan Rasul mengandung arti sebagai berikut :
1.      Mengimani bahwa nabi dan rasul adalah manusia pilihan Allah dan benar-benar utusan Allah SWT. Mengingkari keberadaanya merupakan salah satu diantaranya sama dengan mengingkari seluruhnya.
2.      Mengimani seluruh nama-nama nabi dan rasul.
3.      Membenarkan apa yang dibawa / diajarkan ajaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul.
4.      Menjadikan ajaran nabi/rasul sebagai pedoman hidup.
Jumlah para Rasul sejak Rasul yang pertama diutus yaitu nabi Adam AS sampai nabi yang terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW  tidak dijelaskan secara pasti, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S al Mukmin / 40 : 78
Namun menurut hadits riwayat Ahmad dari Abu Dzar bahwa Jumlah para nabi 124000 orang , rasul 315 orang  sedangkan yang menjadi nabi dan Rasul 25 orang . dan dari 25 Nabi dan rasul itu yang masuk ulul azmi ada 5 orang yaitu Nuh AS., Ibrahim AS., Musa AS., Isa AS  dan Muhammad SAW.



A.    Tugas Nabi dan Rasul
Para Nabi dan Rasul diutus oleh Allah SWT dengan tugas sebagai berikut :
1.      Menyampaikan amanat dari Allah SWT yaitu Firman-Nya. QS. An Nahl/16 : 82.
16-82
Artinya : “jika mereka tetap berpaling, Maka Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.”

Maksudnya adalah bahwa Nabi Muhammad SAW tidak dapat memberi taufiq dan hidayah kepada seseorang sehingga Dia beriman. Akan tetapi yang dapat dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah melakasanakan apa yang telah di perintahkan oleh Allah SWT, yaitu menyampaikan firman-Nya untuk membimbing ummat manusia menuju kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.
2.      Memberi peringatan  kepada umat manusia
QS. Al Hajj/22 : 49.
22-49
Artinya : Katakanlah: "Hai manusia, Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu".

3.      Menyampaikan petunjuk dan agama yang benar
Q.S. al-Fath/48 : 28
48-28
Artinya : Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. dan cukuplah Allah sebagai saksi.

4.      Menyampaikan berita gembira dan memberi peringatan
(Q.S al-Al-Fathir/  35 : 24)
Artinya : “Sungguh, Kami mengutus engkau de-ngan membawa kebenaran) sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan.

Rasul bertugas menyampaikan berita gembira kepada ummat manusia, bahwa jika manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT maka Dia akan memberikan balasan yang menyenangkan berupa kebahagiaan hidup di surga, namun sebaliknya jika manusia tidak taat kepada Allah SWT, ingkar kepada-Nya, tidak  mau tunduk dan taat kepada aturan-aturan-Nya  atau mendzoliminya  maka Dia mengancam dengan siksa yang amat pedih di neraka.  Seperti yang disebutkan dala al Qur’an Surat al kahfi ayat 29.  Oleh karena itu setiap kita harus berupaya untuk senantiasa mengadakan perbaikan-perbaikan dalam hidup ini. Mengadakan perbaikan berarti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
5.      Menjadi teladan hidup bagi ummat manusia
Q.S. al-Ahzab / 33 : 21
Artinya :  Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.

B.     Tanda-tanda Beriman Kepada Rasul
Tanda bahwa seseorang beriman kepada Rasul-rasul Allah dapat dilihat dari sikap mentalseseorang, yaitu perasaan, pikiran dan kehendak. Pikiran, perasaan dan kehendak inilah yang kemudian lahir menjadi suatu dorongan untuk berbuat. Disamping ada pada sikap mental tanda-tanda seseorang beriman kepada Rasul juga muncul melalui ungkapan lisan. Tanda bahwa seseorang beriman kepada Rasul-rasul Allah itu yang mewujud dalam sikap mental tidak dapat diketahui oleh orang lain, hanya yang bersangkutan dan Allah SWT saja yang tahu. Tanda-tanda beriman kepada Rasul Allah yang terkait dengan sikap mental dapat berupa :
1.      Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul adalah manusia biasa yang dipilih oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu/firman-Nya kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
Sebagaimana firman Allah yang artinya: “Kami tiada mengutus Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui dan tidaklah kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal.” (QS. Al Anbiya/21: 7-8).
2.      Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul diutus oleh Allah SWT untuk menjadi teladan hidup bagi manusia. Oleh karenanya kita harus menjadikan para Rasul sebagai teladan dalam kehidupannya agar memperoleh kehidupan yang baik dan bahagia di dunia dan di akhirat nanti.
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.

3.      Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul dan menjadikan apa yang dibawa oleh Rasul sebagai pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Khusus Bagi kita umat Islam maka wajib bagi kita menjadikan syariat yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW yaitu agama Islam sebagai pola pedoman hidup sehari-hari. Menjadikan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW  sebagai hakim dalam memutuskan perkara  atau problem dalam kehidupan.Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa/4 : 65.
Artinya : ” Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”
4.      Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir. Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir yang diutus oleh Allah SWT, tidak ada lagi Nabi dan Rasul setelah beliau. Ini adalah keyakinan umat Islam yang sudah disepakati oleh para ulama sejak dahulu hingga sekarang. Hal ini berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut (Q.S Ahzab/33 : 40) :
Artinya :  Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

C.    Sifat-Sifat Nabi dan Rasul
Ada empat sifat wajib  yang dimiliki oleh nabi dan Rasul :
1.      Sidiq artinya benar. Apa yang disampaikan oleh rasul adalah benar karena semua yang disampaikan oleh Rasul adalah atas petunjukdan arahan dari Allah SWT. Mereka, para Rasul tidaklah menyampaikan sesuatu kecuali yang disampaikan itu berdasarkan wahyu dari Allah SWT. Tidak berdasarkan pada hawa nafsu mereka sendiri. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat An Najm/53: 3-4.
 
Artinya : “ Dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”

Contoh kejujuran Rasulullah saw yang harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari :
a.       Jujur Dalam Jual Beli
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah berjalan melewati onggokan makanan yang akan dijual. Lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam onggokan itu, maka tanpa diduga sebelumnya, jari-jari tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah. Kemudian beliau keluarkan jari-jarinya yang basah itu seraya bertanya, "Ada apa di dalamnya ini?" Orang yang mempunyai makanan tersebut menjawab, "Mungkin basah karena kehujanan ya Rasulullah?" Lalu Rasulullah pun bertanya lagi kepadanya,"Mengapa tidak kamu letakkan yang basah itu di atas agar supaya dapat diketahui orang lain? Barang siapa yang menipu, maka ia bukan termasuk umatku" (HR. Muslim).
b.      Kejujuran Dalam Bercanda
Subhanallah, sifat jujur Rasulullah tidak hanyatampak dalam kondisi seriusnamun juga saatbercanda.Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, bahwa datang seorang wanita yang sudah lansia menemui Rasulullah dan memohon agar didoakan masuk surga. Lantas Rasulullah menjawab, "Ya umma fulan, innal jannata la tadkhullah 'ajuzun, Wahai ibu, sungguh surga itu tidak akan dimasuki wanita tua". Kontan, wanita tua itu menangis. Kemudian Rasulullah berkata kembali,"Aku mendapat kabar bahwa tidak akan masuk surga wanita yang sudah tua, karena Allah mengatakan, "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta dan sebaya umurmya."(Qs. Al-Waaqi'ah [56]: 35-37). Seketika itu juga wanita yang menangis tadi pun tersenyum, dan mengetauhi bahwa di dalam surga tidak ada lagi yang tua, semuanya dijadikan muda. (HR. Tirmidzi).
2.      Amanah artinya dapat dipercaya
Apa yang disampaikan oleh Rasul adalah wahyu dari Allah SWT. Mereka tidak menyampaikan sesuatu ajaran kecuali apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.
3.      Tabligh artinya menyampaikan
Sudah menjadi kewajiban para rasul untuk menyampaikan pada manusia apa  yang diterima dari Allah berupa wahyu yang didalmnya menyangkut hokum hokum agama , jika Allah memerintahkan para rasul untuk menyampaikan wahyu maka wajib bagi manusia untuk menerima apa yang telah disampaikan dengan keyakinan yang kuat . sebagaiman firman Allah Q.S al-A’raf/16 : 82
16-82
Artinya : “ jika mereka tetap berpaling, Maka Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang (QS. An Nahl,16 : 82).

Maksudnya adalah bahwa tugas Nabi Muhammad SAW. adalah menyampaikan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT sehingga tidak dapat memberi taufiq dan hidayah kepada seseorang sehingga dia beriman.
4.      Fathonah artinya cerdas, pandai, bijaksana
Rasul mempunyai sifat fathonah yang artinya cerdas, pandai dan bijaksana,, sehingga mustahil bagi rasul mmepunyai sifat baladah yang artinya bodoh. Rasul adalah manusia yang dipilih Allah untuk menyampaikan wahyu Allah SWT, sehingga pastilah orang yang cerdas karena harus mampu meyakinkan umatnya bahwa ia diutus oleh Allah SWT. Dan orang-orang yang cerdas adalah orang yang hati dan fikirannya senantiasa berhubungan dengan Allah SWT.
Berikutnya adalah kecerdasan Rasulullah SAW sang panutan. Dalam perang Badar situasinya sangat tidak menguntungkan kaum muslimin.Persiapan mereka kurang sementara pasukan besar dari Makkah telah siap menghadang. Suatu ketika pasukan muslim berhasil menangkap dua orang pelayan yang  bersama pasukan Quraisy . Maka para sahabat segera menginterogasinya dan berharap dapat mengetahui pasti jumlah pasukan kaum Qurasy. Ketika itu Rasulullah SAW sedang sholat. Bahkan beberapa orang sempat memukuli keduanya. Rasulullah SAW kemudian datang dan dengan tenang dan bertanya kepada  keduanya : “ Berapa jumlah mereka ? Keduanya menjawab, Banyak .  Rasulullah meneruskan,  Berapa perbekalanmu. Mereka mengatakan:  kami tidak tahu . Kemudian Rasulullah SAW bertanya :  Berapa banyak kalian menyembelih unta setiap hari ? Keduanya menjawab:  Sehari sembilan ekor, sehari sepuluh ekor . Rasulullah SAW pun segera menyimpulkan dengan cerdas, Berarti jumlah pasukan Qurasy antara sembilan ratus hingga seribu orang!".

D.    Nabi Muhammad SAW Manusia Paling Cerdas
Allah SWT. adalah sang Maha Guru yang langsung mendidik nabi Muhammad SAW Sejarah mencatat, beliau tidak pernah berguru kepada manusia,  bahkan diriwayatkan bahwa beliau adalah seorang yang buta huruf dan tidak pernah sekolah, sehingga kecerdasan beliau merupakan hikmah dan anugerah langsung dari “Sang Pemilik Kecerdasan” yaitu Allah SWT. Manusia barulah dikatakan cerdas lahir dan batin jika berhasil menguasai tiga tingkat kecerdasan yakni: Intelektualnya, Emosionalnya, dan Spritualnya.
Rasulullah Muhammad SAW tidak diragukan lagi memiliki tiga kecerdasan tersebut. Kecerdasan Rasulullah Muhammad SAW telah nampak ketika beliau masih kecil dan berkembang setelah beliau remaja dan dewasa menjadi seorang pemuda yang dikenal oleh orang sekitarnya sebagai pribadi yang jujur dan baik. Bahkan kecerdasan beliau adalah kecerdasan.
Karena itulah, setiap ada permasalahan dari para sahabat, beliau selalu dapat memberikan jalan keluar yang baik kepada mereka melalui bimbingan wahyu. Sedangkan dalam keadaan tidak turun wahyu, beliau menggunakan kebijaksanaannya untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada dan tidak akan menyimpang dari ajaran yang haq. Kecerdasan Rasulullah Muhammad SAW untuk ukuran manusia tak ada yang bisa menandinginya. Kecerdasan beliau telah jauh menembus ke alam maknawi. Sedangkan kebanyakan manusia pada umumnya, hanya berputar sampai pada tataran ilmu lahiriah saja, yang terkadang lebih banyak kelirunya dari pada benarnya.

Rasulullah Muhammad SAW seorang Fisikawan
Akhirnya sampailah kita pada inti pembicaraan tentang Rasulullah Muhammad SAW sebagai seorang Fisikawan. Untuk menjadi seorang ilmuwan, atau ahli di bidang tertentu, kiranya diperlukan syarat khusus agar bisa mendapat pengakuan dari khalayak. Seperti juga pada ilmu Fisika, seseorang harus menemukan teori atau penemuan dalam bidang kajian Fisika agar orang tersebut pantas disebut sebagai Fisikawan. Selanjutnya  bagaimana dengan Rasulullah Muhammad SAW? Apakah beliau pernah memberikan teori atau penemuan dalam bidang Fisika?
Untuk menjawab pertanyaan ini,diberikan contoh  perkataan (teori) Rasulullah Muhammad SAW dalam bidang Fisika :
1.      Matahari akan Terbit dari Barat
http://pustakafisika.files.wordpress.com/2012/09/kutub-bumi.jpg?w=595Cabang ilmu fisika yang khusus mempelajari benda-benda langit disebut sebagai Fisika Astronomi (Astrophysics). Rasulullah Muhammad SAW tercatat pernah berteori mengenai salah satu benda langit yang menjadi pusat tata surya kita yakni matahari. Beliau berkata“Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya. Apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua dari mereka akan beriman. Dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelemunya”. Sekilas, perkataan ini menyinggung tentang perkiraan waktu terjadinya hari kiamat. Namun jika diperhatikan lebih dalam, perkataan Rasulullah ini juga menyinggung tentang perilaku dari benda langit yang bernama matahari. Sebenarnya perputaran bumilah yang berubah, sehingga mengakibatkan perubahan pandangan kita terhadap matahari. Telah menjadi pemandangan yang biasa bagi kita, bahwa matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, persis seperti apa yang selalu kita lihat setiap hari. Namun, menurut Rasulullah Muhammad SAW ada suatu masa di mana matahari akan menunjukkan perilaku yang berlawanan dari kondisinya yang sekarang (terbit dari barat, terbenam di timur).
Text Box: Gambar : Pergeseran Kutub BumiHal inilah yang telah dibuktikan oleh seorang ilmuwan Fisika berkebangsaan Ukraina, Demitri Bolyakov. Penelitian ini menemukan bahwa, kutub magnet bumi hingga pada tahun 1970 bergeser kira-kira sejauh 10 km. Akan tetapi, pada tahun-tahun terakhir ini menunjukkan kelajuan pergeseran yang semakin besar, yakni 40 km per tahun. Bahkan, sampai tahun 2001 pergeseran kutub ini mencapai laju 200 km per tahun. Ini berarti pergeseran ini akan mengakibatkan kutub bumi akan berpindah tempat, dan juga berarti gerak perputaran bumi akan berlawanan dari arahnya yang sekarang. Hasil penelitian ini menggetarkan hati Demitri Bolyakov, apalagi ketika ia tahu bahwa hal ini sudah pernah dikatakan jauh sebelumnya 1.400 tahun yang lalu oleh seorang Nabi. Ia pun semakin yakin bahwa Nabi ini adalah benar adanya, dan ajaran yang di bawanya juga benar. Sesaat setelah Demitri Bolyakov mengkonfirmasi penemuan ini, ia pun mengucapkan 2 kalimat syahadat yang menandakan keislamannya.
2.      Teori mengenai tujuh Lapis Bumi
http://pustakafisika.files.wordpress.com/2012/09/7-lapis-bumi.jpg?w=595Cabang ilmu Fisika yang mengkhususkan diri dalam kajian tentang kebumian disebut sebagai Fisika Kebumian (Geophysics). Dalam bidang ini, Rasulullah pernah menyumbang teori terkait dengan struktur dari bumi kita. Beliau pernah berkata “Barang siapa yang menyerobot sejengkal tanah, maka Allah SWT akan menimbunnya dengan tujuh lapis bumi”.Perkembangan alat ukur saat ini, telah membawa kita pada kemajuan teknik pengukuran. Hal ini membuat para ilmuwan Fisika Kebumian dapat melakukan penelitian dengan hasil yang lebih teliti.
Text Box: Gambar : Tujuh Lapisan BumiPara ahli Fisika dalam bidang kebumian (Geophysics) telah menemukan sekaligus memberikan pembuktian ilmiah mengenai kebenaran dari perkataan Rasulullah Muhammad SAW, bahwa struktur bumi memang tersusun atas tujuh lapisan. Lapisan itu antara lain:
a.       Lapisan Atas Kerak Bumi
b.      Lapisan Bawah Kerak Bumi
c.       Lapisan Teratas Pita Bumi (Pita Atas)
d.      Lapisan Tengah Pita Bumi (Pita Tengah)
e.       Lapisan Terbawah Pita Bumi (Pita Bawah)
f.       Lapisan Luar Inti Bumi
g.      Centrosphere (Inti Bumi)
3.      Bumi Tanpa Radiasi Partikel
http://pustakafisika.files.wordpress.com/2012/09/radiasi-partikel.jpg?w=595Ada lagi salah satu cabang Fisika yang khusus membidangi masalah Radiasi partikel kecepatan tinggi, yaitu Fisika Kuantum. Dalam bidang ini, Rasulullah juga menyumbangkan teorinya, yaitu dalam pernyataannya “Malam Lailatur Qadar adalah malam dengan tingkat suhu yang rendah, tidak ada jatuhan meteor yang memasuki atmosfer bumi, dan matahari keluar tanpa radiasi cahaya (partikel)”.
Text Box: Gambar : Radiasi Partikel Dari Matahari Dalam pernyataan ini, Rasulullah sebenarnya menying-gung tentang ciri-ciri datangnya malam Lailatul Qadar yang memang bagi umat muslim merupakan malam yang sangat istimewa. Satu malam lebih baik dari 1.000 bulan, seperti itu kira-kira yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an. Namun selain itu. Rasulullah juga memberi isyarat tentang keadaan bumi pada waktu itu yang bebas dari radiasi. Dan memang benar dan telah terbukti secara ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilansir oleh lembaga luar angkasa Amerika Serikat, NASA, bahwa pada hari-hari biasa, bumi di hujani sekitar 20 ribu meteor masuk menembus ke atmosfer dan milyaran partikel kecepatan tinggi yang menumbuk bumi. Tetapi, ada suatu waktu (malam Lailatul Qadar), dimana bumi mengalami masa tenang dari hujan meteor dan radiasi partikel.
Sungguh dahsyat, Rasulullah Muhammad SAW. selain sebagai seorang Nabi/Rasul penyebar ajaran Allah SWT, beliau juga adalah seorang ilmuwan yang memiliki kecerdasan yang luar biasa. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang, beliau sudah terlebih dahulu berteori tentang hal-hal yang saat ini melalui serangkaian penelitian ilmiah telah dibuktikan kebenarannya. Di saat para ilmuwan masih sibuk memikirkan dan mewujudkan usaha perjalanan menembus batas luar angkasa dan lintas dimensi, Rasulullah Muhammad SAW telah lebih dulu melakukannya (Isra’ Mi’raj). Sudah saatnya nama beliau diberi tempat dalam deretan ilmuwan penemu teori-teori Fisika. Dengan bersandar pada beberapa bukti ilmiah yang sudah ada,dapatlah disimpulkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang Fisikawan.

E.     Nama-nama Nabi dan Rasul
1.      Adam a.s.
2.      Idris a.s.
3.      Nuh a.s.
4.      Hud a.s.
5.      Sholeh a.s.
6.      Ibrahim a.s.
7.      Luth a.s.
8.      Ismail a.s.
9.      Ishaq a.s.
10.  Yakub a.s.
11.  Yusuf a.s.
12.  Ayub a.s.
13.  Syuaib a.s.
14.  Musa a.s.
15.  Harun a.s.
16.  Zulkifli a.s
17.  Daud a.s.
18.  Sulaiman a.s.
19.  Ilyas a.s.
20.  Ilyasa a.s.
21.  Yunus a.s.
22.  Zakaria a.s.
23.  Yahya a.s.
24.  Isa a.s.
25.  Muhammad s.aw.




Rasul Ulul Azmi
Rasul ulul azmi adalah rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran luar biasa dalam menghadapi halangan dan rintangan ketika melaksanakan perintah Allah SWT, yaitu menyampaikan wahyu Allah SWT dalam penyebaran ajaran tauhid walaupun dengan berbagai penolakan dan berbagai usaha untuk menjatuhkan. Mereka senantiasa memohon pada Allah swt agar memberikan hidayah kepada kaum mereka.Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Ahqaaf/46:35 :
46-35
Artinya : “Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”

Gelar ulul azmi juga di sebutkan dalam Q.S. as-Syura’/42 : 13
Artinya : Dia (Allah) telah mensyariatkan kepa-damu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan)dan janganlah kamu ber-pecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk me-ngikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).

Sifat-sifatnya Ulul Azmi  antara lain :
1.      Memiliki seruan da’wah global dan universal untuk manusia dan jin
2.      Memiliki syariat dan agama mandiri dan baru
3.      Memiliki kitab samawi
Sebab diberikan gelar ulul azmi;
1.      Mendapat kemuliaan dari Allah swt
2.      Memiliki kesabaran yang tinggi ketika berdakwah
3.      Senntiasa memohon pada Allah swt supaya kaum mereka tidak diturunkan azab
4.      Senantiasa berdo’a pada Allah swt memberi hidayah pada kaum mereka
5.      Memiliki keazaman yang tinggi semasa berda’wah.
Rasul-rasul yang termasuk ulul azmi ada 5 orang rasul, mereka adalah :
1.      Muhammad SAW.
2.      Nuh as.
3.      Ibrahim as.
4.      Musa as.
5.      Isa as.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Ahzab/33:7 :
Artinya : dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.

F.     Kisah  dan Keteladanan dari Para Nabi Ulul Azm
1.      Nabi Muhammad SAW.
Sejak kecil sampai dewasa senantiasa mengalami masa-masa sulit pada usia 6 tahun sudah menjadi yatim piatu, tantangan terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi seorang Rasul, penentangnya disamping dari orang-orang kafir adalah pamannya sendiri yaitu Abu Lahab. Dan juga pada saat pemboikotan bani Hasyim (diasingkan) selama  3 tahun di sebuah lembah karena kegigihan dan keteguhannya dakwahnya. Pemboikotan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Quraisy  yang isinya antara lain :
a.       Melarang jual beli
b.      Melarang pernikahan
c.       Berhubungan sosial lainnya
Keteladanan yang diambil dari Nabi Muhammad SAW adalah kesabarannya, ketabahannya, keadilannya, kejujurannya, kebijaksanaannya, keluhuran budi pekertinya sehingga prilaku, ucapan dan tindakannya mampu dijadikan suri tauladan bagi umatnya.

2.      Nabi Nuh AS.
Nabi Nuh sebagai Ulul Azmi karena kesabarannya dalam berda’wah dan mendapat penolakan, hinaan, ejekan,  dari kaumnya.   Hampir Selama 1.000 tahun usianya Nabi Nuh dihabiskan tanpa menyerah untuk mendakwahi keluarganya, kerabatnya dan masyarakat umum agar kembali kejalan yang benar.  Pengikutnya tidak lebih dari 200 orang, bahkan putranya bernama Kan’an menjadi penentangnya, dan atas kehendak Allah SWT umatnya Nabi Nuh yang membangkang ditenggelamkan dengan gelombang air bah dan semuanya hancur kecuali nabi Nuh  dan pengikutnya yang beriman. Keteladanan dari Nabi Nuh as adalah kesabaran, ketabahannya, kegigihannya dan semangatnya pantang menyerah dalam menghadapi cobaan dan ujian, dan manusia pilihan Allah SWT yang paling panjang umurnya.

3.      Nabi Ibrahim AS.
Sejak bayi Nabi Ibrahim diasingkan kedalam gua, atas perintah raja Namrudz untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir, dan setelah dewasa Nabi Ibrahim harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk kedua orangtuanya yang penyembah berhala. Nabi Ibrahim as mendapat penyiksaan yang pedih dibakar hidup-hidup dan diusir darikampung halamannya. Nabi Ibrahim as hampir 100 tahun pernikahannya dengan Siti Sarah belum dikaruniai seorang anak. Akhirnya istrinya meminta untuk menikahi Siti Hajar dan  akhirnya mendapat seorang Putra bernama Ismail. Karena kesabarannya dan kepatuhannya terhadap perintah Allah SWT  harus mengorbankan putranya untuk disembelih, dan ujiannya Nabi Ibrahim juga membersihkan kakbah dari kemusrikan raja Namrudz yang dzalim. Keteladanan yang diambil dari Nabi Ibrahimas yang sekaligus sebagai bapak para Nabi yaitu kesabarannya, kegigihannya, dan ketaatannya terhadap perintah Allah SWT.

4.      Nabi Isa AS.
Nabi Isa as memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran Allah swt terutama sabar dalam menerima cobaan sebagai seorang miskin,penghianatan dari muridnya yaitu Yudas Iskariot, menghadapi fitnah penolakan terhadap ajarannya, diusir dan dibunuh oleh kaum bani Israil.  Keteladanan yang diambil dari kisah nabi Isa adalah kezuhudan, ketaatan, ketabahan dalam beribadah.

5.      Nabi Musa AS.
Nabi Musa adalah Nabi yang sabar dalam berdakwah menghadapi raja Fir’aun, dan kesabarannya dalam memimpin kaumnya yang sangat pembangkang yang menyembah berhala dan menyembah anak lembu emas. Keteladanan dari Nabi Musa adalah kesabarannya dalam menghadapi semua ujian dan cobaan, dan Nabi yang di utus Allah swt menyelamatkan kaum bani Israil dari penguasa yang dzalim.
Rasul-rasul itu mendapat gelar Ulul Azmi karena keteguhan, kesabaran dan ketabahan mereka dalam memegang agama dan menegakkannya. Mereka pernah tidak dipercaya, ditentang, diganggu, disakiti, dan diancam dengan pembunuhan oleh kaumnya. Bagaimana pun berat godaan, gangguan, dan tantangan itu, mereka tetap tabah dalam menekuni tugasnya, yaitu dalam menyampaikan risalah Allah SWT. kepada umatnya. Disamping itu, para rasul Ulul Azmi diberi mukjizat dan Allah SWT., yaitu hal-hal luar biasa yang muncul dari seorang rasul.
Perbedaan antara rasul Ulul Azmi dan rasul lainnya terletak pada beratnya cobaan dan ketabahan serta kesabaran dalam menghadapi cobaan. Misalnya, Nabi Yunus a.s. kurang sabar dalam menghadapi umatnya sehingga ia marah dan pergi dari umatnya. Sebagaimana firman Allah SWT. yang artinya: “Dan (ingatlah kisah) Zun-Nun (Yunus) ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya). Maka ia menyeru dalam keadaan sangat gelap, “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” Q.S. Al-Anbiya; 21:87.

G.    Mukjizat Rasul
Ada dua jenis mukjizat, yaitu mukjizat sebagai bukti kebenaran bahwa yang membawanya benar-benar Rasul utusan Allah SWT dan mukjizat sebagai senjata yang digunakan oleh para Rasul untuk menghadapi dan mengalahkan musuh- musuh yang menentangnya.
Pada dasarnya mukjizat dikelompokan menjadi 4 macam, yaitu :
1.      Mukjizat Kauniyah : mukjizat yang berhubungan dengan peristiwa alam, seperti terbelahnya laut merah dengan tongkat Nabi Musa As.
2.      Mukjizat Syahsiyah : mukjizat yang keluar dari tubuh seorang Rasul, seperti air yang keluar dari celah-celah jari Nabi Muhammad SAW.
3.      Mukjizat Salbiyah : mukjizat yang dapat menghilangkan kekuatan, seperti Raja Namrud membakar Nabi Ibrahim As.,namun api yang membakarnya tidak mempan.
4.      Mukjizat Akliah : mukjizat yang masuk akal atau rasional, yaitu al-Quran.
Siapa saja yang mentaati para Rasul, berarti mereka metaati Allah SWT dan para Rasul-Nya, mereka dijanjikan pahala yang sangat besar & mulia, tidak hanya masuk surga, namun akan ditempatkan bersama-sama orang yang paling tinggi derajatnya, yaitu :
1.      Para Nabi dan Rasul, termasuk manusia pilihan
2.      Para Siddiqin, ialah orang-orang yang memiliki keteguhan iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya
3.      Para Syuhada, merupakan orang yang rela mati dalam membela ajaran agama Islam.
Para Syuhada dikelompokan menjadi 4, yaitu :
1.      Orang yang berjuang di jalan Allah dan mati terbunuh dalam peperangan melawan para kafir.
2.      Orang yang berjuang di jalan Allah sampai menghabiskan jiwa dan hartanya.
3.      Orang yang mati tertimpa musibah, seperti melahirkan, teraniaya, dan terbunuh.
4.      Orang yang selalu berbuat amal sholeh & membawa manfaat bagi kepentingan umum

Kewajiban Kita Terhadap Rasul
1.      Beriman kepadanya
2.      Mencintainya dan mengikutinya.
3.      Memperbanyak sholawat kepadanya
4.      Membenarkan risalahnya
5.      Mentaati perintahnya
6.      Bersholawat kepadanya
7.      Menjauhi larangannya
8.      Taat kepadanya dan beribadah sesuai syariatnya
Fungsi beriman kepada Rasul Allah SWT. dalam kehidupan, antara lain sebagai berikut :
1.      Kita dapat bertambah iman kepada Allah SWT. dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar manusia pilihan-Nya.
2.      Kita mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul.
3.      Kita mempercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya.
4.      Kita wajib bersyukur kepada Allah SWT. atas segala nikmat yang diberikan yang tidak terhingga banyaknya.
5.      Kita lebih mencintai, menghormati, dan mengagungkan rasul atas perjuangannya dalam menyampaikan agama Allah SWT. kepada umatnya.
6.      Kita akan selamat di dunia dan akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul.
7.      Kita memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup.

Buah Dari Beriman Kepada Rasul
1.      Kebaikan di Dunia
a.       Dicintai oleh Allah SWT
b.      Dirahmati Allah SWT
c.       Mendapat petunjuk dari Allah SWT.
d.      Mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT.
e.       Mendapatkan kemenangan di dunia dan di akhirat.
2.      Kebaikan di Akhirat
a.       Mendapatkan syafaat.
b.      Mempunyai wajah yang bercahaya di padang mahsyar.
c.       Bersama dengan Rasulullah SAW.
d.      Bersama-sama dengan orang-orang yang baik di surga.

1 comment: