I. IMAN KEPADA RASUL-RASUL
ALLAH
A.
Pengertian Iman Kepada Rasul
Tentu kita masih ingat iman kepada Rasul termasuk rukun iman yang
ke berapa? Dan apa arti iman itu? Menurut Qoul Ulama Iman adalah : 3
الايمان هو تصديق بالقلب و اقرار باللسان وعمل
بالأركان
Artinya : Keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan
diamalkan dengan perbuatan.
Ketika seseorang mengaku beriman maka hatinya
yakin dengan mantap membenarkan apa yang diimaninya, kemudian keimanan itu
diungkapkan secara lisan, lisannya membenarkan keyakinan yang ada dalam hatinya
dan keimanan itu mendorong tingkah laku orang tersebut untuk berbuat
sebagaimanan tuntutan dari keimanannya itu.Seseorang yang beriman akan dengan
senang hati melakukan apapun yang
menjadi tuntutan dari keimanannya.
Rasul secara bahasa artinya utusan, sedangkan
menurut penjelasan al-quran Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT. Rasul
adalah manusia laki-laki biasa yang dipilih oleh Allah SWT yang diberikan wahyu
oleh-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Anbiya/ 21 : 7-8.
Sebagaimana
firman-Nya dalam QS. Al Anbiya/ 21 : 7-8.
Artinya : Kami tiada mengutus Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa
orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, Maka Tanyakanlah olehmu
kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. dan tidaklah Kami
jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka
itu orang-orang yang kekal.
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Rasul adalah manusia biasa
seperti manusia yang lainnya. Mereka, para Rasul itu adalah manusia yang juga
makan dan minum dan mereka juga orang meninggal dunia , mereka tidak kekal dan
hidup untuk selama-lamanya. Artinya bahwa Rasul adalah manusia seperti manusia
yang lainya, hanya saja yang membedakan mereka dengan manusia yang lainnya
adalah kalau para Rasul itu menerima wahyu dari Allah SWT. Diantara para Rasul
ada yang berkewajiban untuk menyampaikan kepada ummatnya, mereka ituah yang
disebut Rasul dan ada diantara mereka yang tidak berkewajiban untuk menyampaikan
kepada ummatnya, mereka itulah yang disebut nabi.
Dari pengertian di atas, maka pengertian Iman
kepada Rasul adalahmempercayaidan yakin dengan sepenuh hati bahwa Rasul
Allah adalah manusia pilihan Allah SWT,
yang diutus oleh Allah SWT untuk
menyampaikan wahyu Allah SWT untuk membimbing umat manusia agar dapat hidup
sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan memperoleh kehidupan
yang bahagia di dunia dan di akhirat. Rasul
diutus untuk menyampaikan wahyu Allah SWT kepasa umat manusia. Rasul adalah
manusia pilihan Allah SWT.
Hukum berimankepada Rasul
adalah wajib artinya setiap orang yang mengaku beragama islam, laki-laki dan
perempuan (muslimin dan muslimat) wajib beriman kepada Rasul dan jika
mengingkari atau tidak beriman kepada Rasul maka ia kufur. Beriman kepada nabi dan Rasul mengandung arti
sebagai berikut :
1.
Mengimani
bahwa nabi dan rasul adalah manusia pilihan Allah dan benar-benar utusan Allah
SWT. Mengingkari keberadaanya merupakan salah satu diantaranya sama dengan
mengingkari seluruhnya.
2.
Mengimani
seluruh nama-nama nabi dan rasul.
3.
Membenarkan
apa yang dibawa / diajarkan ajaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul.
4.
Menjadikan
ajaran nabi/rasul sebagai pedoman hidup.
Jumlah para Rasul sejak Rasul yang pertama diutus yaitu nabi Adam
AS sampai nabi yang terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW tidak dijelaskan secara pasti, sebagaimana
dijelaskan dalam Q.S al Mukmin / 40 : 78
Namun menurut hadits riwayat Ahmad dari Abu
Dzar bahwa Jumlah para nabi 124000 orang , rasul 315 orang sedangkan yang menjadi nabi dan Rasul 25
orang . dan dari 25 Nabi dan rasul itu yang masuk ulul azmi ada 5 orang yaitu
Nuh AS., Ibrahim AS., Musa AS., Isa AS
dan Muhammad SAW.
A.
Tugas Nabi dan Rasul
Para Nabi dan Rasul diutus oleh Allah SWT dengan tugas sebagai
berikut :
1. Menyampaikan amanat dari Allah SWT yaitu Firman-Nya. QS.
An Nahl/16 : 82.
Artinya
: “jika mereka tetap berpaling, Maka Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan
atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.”
Maksudnya adalah bahwa Nabi Muhammad SAW tidak dapat memberi taufiq
dan hidayah kepada seseorang sehingga Dia beriman. Akan tetapi yang dapat
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah melakasanakan apa yang telah di
perintahkan oleh Allah SWT, yaitu menyampaikan firman-Nya untuk membimbing
ummat manusia menuju kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.
2. Memberi peringatan kepada
umat manusia
QS.
Al Hajj/22 : 49.
Artinya : “Katakanlah: "Hai
manusia, Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu".
3. Menyampaikan petunjuk dan agama yang benar
Q.S.
al-Fath/48 : 28
Artinya : “Dia-lah yang mengutus
Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya
terhadap semua agama. dan cukuplah Allah sebagai saksi.”
4. Menyampaikan berita gembira dan memberi peringatan
(Q.S
al-Al-Fathir/ 35 : 24)
Artinya : “Sungguh,
Kami mengutus engkau de-ngan membawa kebenaran) sebagai pembawa berita gembira
dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana
telah datang seorang pemberi peringatan.
Rasul bertugas menyampaikan berita gembira kepada ummat
manusia, bahwa jika manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT maka Dia akan
memberikan balasan yang menyenangkan berupa kebahagiaan hidup di surga, namun
sebaliknya jika manusia tidak taat kepada Allah SWT, ingkar kepada-Nya,
tidak mau tunduk dan taat kepada
aturan-aturan-Nya atau
mendzoliminya maka Dia mengancam dengan
siksa yang amat pedih di neraka. Seperti yang disebutkan dala al Qur’an Surat al kahfi ayat 29. Oleh karena itu setiap kita harus berupaya
untuk senantiasa mengadakan perbaikan-perbaikan dalam hidup ini. Mengadakan
perbaikan berarti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan
akibat-akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
5. Menjadi teladan hidup bagi ummat manusia
Q.S.
al-Ahzab / 33 : 21
Artinya : Sesungguhnya telah ada
pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah.
B.
Tanda-tanda Beriman Kepada Rasul
Tanda bahwa seseorang beriman kepada Rasul-rasul Allah dapat
dilihat dari sikap mentalseseorang, yaitu perasaan, pikiran dan kehendak.
Pikiran, perasaan dan kehendak inilah yang kemudian lahir menjadi suatu
dorongan untuk berbuat. Disamping ada pada sikap mental tanda-tanda seseorang beriman
kepada Rasul juga muncul melalui ungkapan lisan. Tanda bahwa seseorang beriman
kepada Rasul-rasul Allah itu yang mewujud dalam sikap mental tidak dapat
diketahui oleh orang lain, hanya yang bersangkutan dan Allah SWT saja yang
tahu. Tanda-tanda beriman kepada Rasul Allah yang terkait dengan sikap mental
dapat berupa :
1. Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para
Rasul adalah manusia biasa yang dipilih oleh Allah SWT untuk menyampaikan
wahyu/firman-Nya kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
Sebagaimana firman Allah yang artinya: “Kami tiada
mengutus Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa
orang-laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu
kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui dan tidaklah kami
jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka
itu orang-orang yang kekal.” (QS. Al Anbiya/21: 7-8).
2.
Mempercayai dengan sepenuh hati bahwa para Rasul diutus
oleh Allah SWT untuk menjadi teladan hidup bagi manusia. Oleh karenanya kita
harus menjadikan para Rasul sebagai teladan dalam kehidupannya agar memperoleh
kehidupan yang baik dan bahagia di dunia dan di akhirat nanti.
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
3.
Membenarkan apa yang dibawa oleh para Rasul dan
menjadikan apa yang dibawa oleh Rasul sebagai pedoman hidup dalam kehidupan
sehari-hari. Khusus Bagi kita umat Islam maka wajib bagi kita menjadikan
syariat yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW yaitu agama Islam sebagai pola
pedoman hidup sehari-hari. Menjadikan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad
SAW sebagai hakim dalam memutuskan
perkara atau problem dalam
kehidupan.Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa/4 : 65.
Artinya : ” Maka demi Tuhanmu, mereka
(pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati
mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya.”
4. Meyakini bahwa nabi muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang
terakhir. Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir yang diutus oleh
Allah SWT, tidak ada lagi Nabi dan Rasul setelah beliau. Ini adalah keyakinan
umat Islam yang sudah disepakati oleh para ulama sejak dahulu hingga sekarang.
Hal ini berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut (Q.S Ahzab/33 : 40) :
Artinya : Muhammad itu
sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui
segala sesuatu.
C.
Sifat-Sifat Nabi dan Rasul
Ada empat sifat wajib yang
dimiliki oleh nabi dan Rasul :
1. Sidiq artinya benar. Apa yang disampaikan oleh rasul
adalah benar karena semua yang disampaikan oleh Rasul adalah atas petunjukdan
arahan dari Allah SWT. Mereka,
para Rasul tidaklah menyampaikan sesuatu kecuali yang disampaikan itu
berdasarkan wahyu dari Allah SWT. Tidak berdasarkan pada hawa nafsu mereka
sendiri. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat An Najm/53: 3-4.
Artinya : “ Dan Tiadalah yang
diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada
lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”
Contoh kejujuran Rasulullah saw yang harus diteladani
dalam kehidupan sehari-hari :
a.
Jujur Dalam Jual Beli
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah
berjalan melewati onggokan makanan yang akan dijual. Lalu beliau memasukkan
tangannya ke dalam onggokan itu, maka tanpa diduga sebelumnya, jari-jari tangan
beliau menyentuh sesuatu yang basah. Kemudian beliau keluarkan jari-jarinya
yang basah itu seraya bertanya, "Ada apa di dalamnya ini?"
Orang yang mempunyai makanan tersebut menjawab, "Mungkin basah karena
kehujanan ya Rasulullah?" Lalu Rasulullah pun bertanya lagi kepadanya,"Mengapa
tidak kamu letakkan yang basah itu di atas agar supaya dapat diketahui orang
lain? Barang siapa yang menipu, maka ia bukan termasuk umatku" (HR.
Muslim).
b.
Kejujuran Dalam Bercanda
Subhanallah, sifat jujur
Rasulullah tidak hanyatampak dalam kondisi seriusnamun juga saatbercanda.Sebagaimana
diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, bahwa datang seorang wanita yang sudah lansia
menemui Rasulullah dan memohon agar didoakan masuk surga. Lantas Rasulullah
menjawab, "Ya umma fulan, innal jannata la tadkhullah 'ajuzun, Wahai
ibu, sungguh surga itu tidak akan dimasuki wanita tua". Kontan, wanita tua
itu menangis. Kemudian Rasulullah berkata kembali,"Aku mendapat kabar
bahwa tidak akan masuk surga wanita yang sudah tua, karena Allah mengatakan,
"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung,
dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta dan sebaya umurmya."(Qs.
Al-Waaqi'ah [56]: 35-37). Seketika itu juga wanita yang menangis tadi pun
tersenyum, dan mengetauhi bahwa di dalam surga tidak ada lagi yang tua, semuanya
dijadikan muda. (HR. Tirmidzi).
2. Amanah artinya dapat dipercaya
Apa
yang disampaikan oleh Rasul adalah wahyu dari Allah SWT. Mereka tidak
menyampaikan sesuatu ajaran kecuali apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.
3. Tabligh artinya menyampaikan
Sudah menjadi kewajiban para
rasul untuk menyampaikan pada manusia apa
yang diterima dari Allah berupa wahyu yang didalmnya menyangkut hokum
hokum agama , jika Allah memerintahkan para rasul untuk menyampaikan wahyu maka
wajib bagi manusia untuk menerima apa yang telah disampaikan dengan keyakinan
yang kuat . sebagaiman firman Allah Q.S al-A’raf/16 : 82
Artinya : “ jika mereka tetap berpaling, Maka
Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan
(amanat Allah) dengan terang (QS. An Nahl,16 : 82).
Maksudnya adalah bahwa tugas Nabi Muhammad SAW. adalah
menyampaikan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT sehingga tidak dapat
memberi taufiq dan hidayah kepada seseorang sehingga dia beriman.
4. Fathonah artinya cerdas, pandai,
bijaksana
Rasul
mempunyai sifat fathonah yang artinya cerdas, pandai dan bijaksana,, sehingga mustahil
bagi rasul mmepunyai sifat baladah yang artinya bodoh. Rasul adalah manusia
yang dipilih Allah untuk menyampaikan wahyu Allah SWT, sehingga pastilah orang
yang cerdas karena harus mampu meyakinkan umatnya bahwa ia diutus oleh Allah
SWT. Dan orang-orang yang cerdas adalah orang yang hati dan fikirannya
senantiasa berhubungan dengan Allah SWT.
Berikutnya adalah kecerdasan Rasulullah SAW sang panutan.
Dalam perang Badar situasinya sangat tidak menguntungkan kaum
muslimin.Persiapan mereka kurang sementara pasukan besar dari Makkah telah siap
menghadang. Suatu ketika pasukan muslim berhasil menangkap dua orang pelayan
yang bersama pasukan Quraisy . Maka para sahabat segera menginterogasinya
dan berharap dapat mengetahui pasti jumlah pasukan kaum Qurasy. Ketika itu
Rasulullah SAW sedang sholat. Bahkan beberapa orang sempat memukuli keduanya.
Rasulullah SAW kemudian datang dan dengan tenang dan bertanya kepada keduanya : “ Berapa jumlah mereka ? Keduanya
menjawab, Banyak . Rasulullah meneruskan,
Berapa perbekalanmu. Mereka mengatakan:
kami tidak tahu . Kemudian Rasulullah SAW bertanya : Berapa banyak kalian menyembelih unta setiap
hari ? Keduanya menjawab: Sehari
sembilan ekor, sehari sepuluh ekor . Rasulullah SAW pun segera menyimpulkan
dengan cerdas, Berarti jumlah pasukan Qurasy antara sembilan ratus hingga
seribu orang!".
D.
Nabi Muhammad SAW Manusia Paling Cerdas
Allah
SWT. adalah sang Maha Guru yang langsung mendidik nabi Muhammad SAW Sejarah
mencatat, beliau tidak pernah berguru kepada manusia, bahkan diriwayatkan bahwa beliau adalah
seorang yang buta huruf dan tidak pernah sekolah, sehingga kecerdasan beliau
merupakan hikmah dan anugerah langsung dari “Sang Pemilik Kecerdasan” yaitu
Allah SWT. Manusia barulah dikatakan cerdas lahir dan batin
jika berhasil menguasai tiga tingkat kecerdasan yakni: Intelektualnya,
Emosionalnya, dan Spritualnya.
Rasulullah Muhammad SAW tidak diragukan
lagi memiliki tiga kecerdasan tersebut. Kecerdasan Rasulullah Muhammad SAW
telah nampak ketika beliau masih kecil dan berkembang setelah beliau remaja dan
dewasa menjadi seorang pemuda yang dikenal oleh orang sekitarnya sebagai
pribadi yang jujur dan baik. Bahkan kecerdasan beliau adalah kecerdasan.
Karena itulah, setiap
ada permasalahan dari para sahabat, beliau selalu dapat memberikan jalan keluar
yang baik kepada mereka melalui bimbingan wahyu. Sedangkan dalam keadaan tidak
turun wahyu, beliau menggunakan kebijaksanaannya untuk menyelesaikan setiap
masalah yang ada dan tidak akan menyimpang dari ajaran yang haq. Kecerdasan
Rasulullah Muhammad SAW untuk ukuran manusia tak ada yang bisa menandinginya.
Kecerdasan beliau telah jauh menembus ke alam maknawi. Sedangkan kebanyakan manusia
pada umumnya, hanya berputar sampai pada tataran ilmu lahiriah saja, yang
terkadang lebih banyak kelirunya dari pada benarnya.
Rasulullah Muhammad SAW seorang Fisikawan
Akhirnya sampailah kita pada inti
pembicaraan tentang Rasulullah Muhammad SAW sebagai seorang Fisikawan. Untuk
menjadi seorang ilmuwan, atau ahli di bidang tertentu, kiranya diperlukan
syarat khusus agar bisa mendapat pengakuan dari khalayak. Seperti juga pada
ilmu Fisika, seseorang harus menemukan teori atau penemuan dalam bidang kajian
Fisika agar orang tersebut pantas disebut sebagai Fisikawan. Selanjutnya bagaimana dengan Rasulullah Muhammad SAW?
Apakah beliau pernah memberikan teori atau penemuan dalam bidang Fisika?
Untuk menjawab pertanyaan ini,diberikan
contoh perkataan (teori) Rasulullah
Muhammad SAW dalam bidang Fisika :
1.
Matahari akan Terbit dari Barat
Cabang ilmu fisika yang khusus
mempelajari benda-benda langit disebut sebagai Fisika Astronomi (Astrophysics).
Rasulullah Muhammad SAW tercatat pernah berteori mengenai salah satu benda
langit yang menjadi pusat tata surya kita yakni matahari. Beliau berkata“Tidak
akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya.
Apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua
dari mereka akan beriman. Dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman
seseorang yang belum pernah beriman sebelemunya”.
Sekilas, perkataan ini
menyinggung tentang perkiraan waktu
terjadinya hari kiamat. Namun jika diperhatikan lebih dalam, perkataan
Rasulullah ini juga menyinggung tentang perilaku dari benda langit yang bernama
matahari. Sebenarnya perputaran bumilah yang berubah, sehingga mengakibatkan
perubahan pandangan kita terhadap matahari. Telah menjadi pemandangan yang
biasa bagi kita, bahwa matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat,
persis seperti apa yang selalu kita lihat setiap hari. Namun, menurut
Rasulullah Muhammad SAW ada suatu masa di mana matahari akan menunjukkan
perilaku yang berlawanan dari kondisinya yang sekarang (terbit dari barat,
terbenam di timur).
Hal inilah yang telah
dibuktikan oleh seorang ilmuwan Fisika berkebangsaan Ukraina, Demitri Bolyakov.
Penelitian ini menemukan bahwa, kutub magnet bumi hingga pada tahun 1970
bergeser kira-kira sejauh 10 km. Akan tetapi, pada tahun-tahun terakhir ini
menunjukkan kelajuan pergeseran yang semakin besar, yakni 40 km per tahun.
Bahkan, sampai tahun 2001 pergeseran kutub ini mencapai laju 200 km per tahun.
Ini berarti pergeseran ini akan mengakibatkan kutub bumi akan berpindah tempat,
dan juga berarti gerak perputaran bumi akan berlawanan dari arahnya yang
sekarang. Hasil penelitian ini menggetarkan hati Demitri Bolyakov, apalagi
ketika ia tahu bahwa hal ini sudah pernah dikatakan jauh sebelumnya 1.400 tahun
yang lalu oleh seorang Nabi. Ia pun semakin yakin bahwa Nabi ini adalah benar
adanya, dan ajaran yang di bawanya juga benar. Sesaat setelah Demitri Bolyakov
mengkonfirmasi penemuan ini, ia pun mengucapkan 2 kalimat syahadat yang
menandakan keislamannya.
2.
Teori mengenai tujuh Lapis Bumi
Cabang ilmu Fisika yang
mengkhususkan diri dalam kajian tentang kebumian disebut sebagai Fisika
Kebumian (Geophysics). Dalam bidang ini, Rasulullah pernah menyumbang teori
terkait dengan struktur dari bumi kita. Beliau pernah berkata “Barang
siapa yang menyerobot sejengkal tanah, maka Allah SWT akan menimbunnya dengan
tujuh lapis bumi”.Perkembangan alat ukur saat ini, telah membawa kita pada
kemajuan teknik pengukuran. Hal ini membuat para ilmuwan Fisika Kebumian dapat
melakukan penelitian dengan hasil yang lebih teliti.
Para ahli Fisika dalam
bidang kebumian (Geophysics) telah menemukan sekaligus memberikan pembuktian
ilmiah mengenai kebenaran dari perkataan Rasulullah Muhammad SAW, bahwa
struktur bumi memang tersusun atas tujuh lapisan. Lapisan itu antara lain:
a.
Lapisan Atas
Kerak Bumi
b.
Lapisan
Bawah Kerak Bumi
c.
Lapisan
Teratas Pita Bumi (Pita Atas)
d.
Lapisan
Tengah Pita Bumi (Pita Tengah)
e.
Lapisan
Terbawah Pita Bumi (Pita Bawah)
f.
Lapisan Luar
Inti Bumi
g.
Centrosphere
(Inti Bumi)
3.
Bumi Tanpa Radiasi Partikel
Ada lagi salah satu cabang Fisika yang khusus membidangi
masalah Radiasi partikel kecepatan tinggi, yaitu Fisika Kuantum. Dalam bidang
ini, Rasulullah juga menyumbangkan teorinya, yaitu dalam pernyataannya “Malam
Lailatur Qadar adalah malam dengan tingkat suhu yang rendah, tidak ada jatuhan
meteor yang memasuki atmosfer bumi, dan matahari keluar tanpa radiasi cahaya
(partikel)”.
Dalam pernyataan ini, Rasulullah sebenarnya
menying-gung tentang ciri-ciri datangnya malam Lailatul Qadar
yang memang bagi umat muslim merupakan malam yang sangat istimewa. Satu malam
lebih baik dari 1.000 bulan, seperti itu kira-kira yang tercantum dalam kitab
suci Al-Qur’an. Namun selain itu. Rasulullah juga memberi isyarat tentang keadaan
bumi pada waktu itu yang bebas dari radiasi. Dan memang benar dan telah
terbukti secara ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilansir oleh
lembaga luar angkasa Amerika Serikat, NASA, bahwa pada hari-hari biasa, bumi di
hujani sekitar 20 ribu meteor masuk menembus ke atmosfer dan milyaran partikel
kecepatan tinggi yang menumbuk bumi. Tetapi, ada suatu waktu (malam Lailatul
Qadar), dimana bumi mengalami masa tenang dari hujan meteor dan radiasi
partikel.
Sungguh dahsyat,
Rasulullah Muhammad SAW. selain sebagai seorang Nabi/Rasul penyebar ajaran
Allah SWT, beliau juga adalah seorang ilmuwan yang memiliki kecerdasan yang
luar biasa. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang, beliau sudah terlebih
dahulu berteori tentang hal-hal yang saat ini melalui serangkaian penelitian
ilmiah telah dibuktikan kebenarannya. Di saat para ilmuwan masih sibuk
memikirkan dan mewujudkan usaha perjalanan menembus batas luar angkasa dan
lintas dimensi, Rasulullah Muhammad SAW telah lebih dulu melakukannya (Isra’
Mi’raj). Sudah saatnya nama beliau diberi tempat dalam deretan ilmuwan penemu
teori-teori Fisika. Dengan bersandar pada beberapa bukti ilmiah yang sudah
ada,dapatlah disimpulkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang
Fisikawan.
E.
Nama-nama Nabi dan Rasul
1.
Adam a.s.
2.
Idris a.s.
3.
Nuh a.s.
4.
Hud a.s.
5.
Sholeh a.s.
6.
Ibrahim a.s.
7.
Luth a.s.
8.
Ismail a.s.
9.
Ishaq a.s.
10. Yakub a.s.
|
11. Yusuf a.s.
12. Ayub a.s.
13. Syuaib a.s.
14. Musa a.s.
15. Harun a.s.
16. Zulkifli a.s
17. Daud a.s.
18. Sulaiman a.s.
19. Ilyas a.s.
20. Ilyasa a.s.
|
21. Yunus a.s.
22. Zakaria a.s.
23. Yahya a.s.
24. Isa a.s.
25. Muhammad s.aw.
|
Rasul Ulul Azmi
Rasul ulul azmi adalah rasul-rasul yang
memiliki keteguhan hati dan kesabaran luar biasa dalam menghadapi halangan dan
rintangan ketika melaksanakan perintah Allah SWT, yaitu menyampaikan wahyu
Allah SWT dalam penyebaran ajaran tauhid walaupun dengan berbagai penolakan dan
berbagai usaha untuk menjatuhkan. Mereka
senantiasa memohon pada Allah swt agar memberikan hidayah kepada kaum
mereka.Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Ahqaaf/46:35 :
Artinya : “Maka bersabarlah kamu seperti
orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan
janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat
azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di
dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah)
suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”
Gelar ulul azmi
juga di sebutkan dalam Q.S. as-Syura’/42 : 13
Artinya : Dia (Allah) telah mensyariatkan
kepa-damu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan
ketakwaan)dan janganlah kamu ber-pecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk me-ngikuti) agama yang
kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama
tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali
(kepada-Nya).
Sifat-sifatnya Ulul Azmi
antara lain :
1. Memiliki
seruan da’wah global dan universal untuk manusia dan jin
2. Memiliki
syariat dan agama mandiri dan baru
3. Memiliki
kitab samawi
Sebab diberikan gelar ulul azmi;
1. Mendapat
kemuliaan dari Allah swt
2. Memiliki
kesabaran yang tinggi ketika berdakwah
3. Senntiasa
memohon pada Allah swt supaya kaum mereka tidak diturunkan azab
4. Senantiasa
berdo’a pada Allah swt memberi hidayah pada kaum mereka
5. Memiliki
keazaman yang tinggi semasa berda’wah.
Rasul-rasul yang termasuk ulul azmi ada 5
orang rasul, mereka adalah :
1. Muhammad
SAW.
2. Nuh
as.
3. Ibrahim
as.
4. Musa
as.
5. Isa
as.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Ahzab/33:7 :
Artinya : dan (ingatlah) ketika Kami
mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim,
Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang
teguh.
F.
Kisah dan Keteladanan dari Para Nabi Ulul Azm
1.
Nabi
Muhammad SAW.
Sejak kecil sampai dewasa
senantiasa mengalami masa-masa sulit pada usia 6 tahun sudah menjadi yatim
piatu, tantangan terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi
seorang Rasul, penentangnya disamping dari orang-orang kafir adalah pamannya sendiri
yaitu Abu Lahab. Dan juga pada saat pemboikotan bani Hasyim (diasingkan)
selama 3 tahun di sebuah lembah karena
kegigihan dan keteguhannya dakwahnya. Pemboikotan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Quraisy yang isinya antara lain :
a. Melarang jual beli
b. Melarang pernikahan
c. Berhubungan sosial lainnya
Keteladanan yang diambil
dari Nabi Muhammad SAW adalah kesabarannya, ketabahannya, keadilannya,
kejujurannya, kebijaksanaannya, keluhuran budi pekertinya sehingga prilaku,
ucapan dan tindakannya mampu dijadikan suri tauladan bagi umatnya.
2.
Nabi Nuh AS.
Nabi Nuh sebagai Ulul Azmi karena
kesabarannya dalam berda’wah dan mendapat penolakan, hinaan, ejekan, dari kaumnya. Hampir Selama 1.000 tahun usianya Nabi Nuh
dihabiskan tanpa menyerah untuk mendakwahi keluarganya, kerabatnya dan
masyarakat umum agar kembali kejalan yang benar. Pengikutnya tidak lebih dari 200 orang,
bahkan putranya bernama Kan’an menjadi penentangnya, dan atas kehendak Allah
SWT umatnya Nabi Nuh yang membangkang ditenggelamkan dengan gelombang air bah
dan semuanya hancur kecuali nabi Nuh dan
pengikutnya yang beriman. Keteladanan dari Nabi Nuh as adalah kesabaran,
ketabahannya, kegigihannya dan semangatnya pantang menyerah dalam menghadapi
cobaan dan ujian, dan manusia pilihan Allah SWT yang paling panjang umurnya.
3.
Nabi Ibrahim AS.
Sejak bayi Nabi Ibrahim
diasingkan kedalam gua, atas perintah raja Namrudz untuk membunuh setiap bayi
laki-laki yang baru lahir, dan setelah dewasa Nabi Ibrahim harus berhadapan
dengan raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk kedua orangtuanya yang penyembah
berhala. Nabi Ibrahim as mendapat penyiksaan yang pedih dibakar hidup-hidup dan
diusir darikampung halamannya. Nabi Ibrahim as hampir 100 tahun pernikahannya
dengan Siti Sarah belum dikaruniai seorang anak. Akhirnya istrinya meminta
untuk menikahi Siti Hajar dan akhirnya
mendapat seorang Putra bernama Ismail. Karena kesabarannya dan kepatuhannya
terhadap perintah Allah SWT harus
mengorbankan putranya untuk disembelih, dan ujiannya Nabi Ibrahim juga
membersihkan kakbah dari kemusrikan raja Namrudz yang dzalim. Keteladanan yang
diambil dari Nabi Ibrahimas yang sekaligus sebagai bapak para Nabi yaitu
kesabarannya, kegigihannya, dan ketaatannya terhadap perintah Allah SWT.
4.
Nabi Isa AS.
Nabi Isa as memiliki kesabaran dan keteguhan
dalam menyampaikan ajaran Allah swt terutama sabar dalam menerima cobaan
sebagai seorang miskin,penghianatan dari muridnya yaitu Yudas Iskariot,
menghadapi fitnah penolakan terhadap ajarannya, diusir dan dibunuh oleh kaum
bani Israil. Keteladanan yang diambil dari kisah nabi Isa adalah kezuhudan,
ketaatan, ketabahan dalam beribadah.
5.
Nabi Musa AS.
Nabi Musa adalah Nabi yang sabar dalam
berdakwah menghadapi raja Fir’aun, dan kesabarannya dalam memimpin kaumnya yang
sangat pembangkang yang menyembah berhala dan menyembah anak lembu emas.
Keteladanan dari Nabi Musa adalah kesabarannya dalam menghadapi semua ujian dan
cobaan, dan Nabi yang di utus Allah swt menyelamatkan kaum bani Israil dari
penguasa yang dzalim.
Rasul-rasul itu mendapat gelar Ulul
Azmi karena keteguhan, kesabaran dan ketabahan mereka dalam memegang agama dan
menegakkannya. Mereka pernah tidak dipercaya, ditentang, diganggu, disakiti,
dan diancam dengan pembunuhan oleh kaumnya. Bagaimana pun berat godaan,
gangguan, dan tantangan itu, mereka tetap tabah dalam menekuni tugasnya, yaitu
dalam menyampaikan risalah Allah SWT. kepada umatnya. Disamping itu, para rasul
Ulul Azmi diberi mukjizat dan Allah SWT., yaitu hal-hal luar biasa yang muncul
dari seorang rasul.
Perbedaan antara rasul Ulul Azmi dan rasul lainnya terletak pada
beratnya cobaan dan ketabahan serta kesabaran dalam menghadapi cobaan.
Misalnya, Nabi Yunus a.s. kurang sabar dalam menghadapi umatnya sehingga ia
marah dan pergi dari umatnya. Sebagaimana firman Allah SWT. yang artinya: “Dan
(ingatlah kisah) Zun-Nun (Yunus) ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia
menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya). Maka ia
menyeru dalam keadaan sangat gelap, “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau.
Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” Q.S.
Al-Anbiya; 21:87.
G.
Mukjizat Rasul
Ada dua jenis
mukjizat, yaitu mukjizat sebagai bukti kebenaran bahwa yang membawanya
benar-benar Rasul utusan Allah SWT dan mukjizat sebagai senjata yang digunakan
oleh para Rasul untuk menghadapi dan mengalahkan musuh- musuh yang
menentangnya.
Pada dasarnya mukjizat dikelompokan menjadi
4 macam, yaitu :
1.
Mukjizat Kauniyah : mukjizat
yang berhubungan dengan peristiwa alam, seperti terbelahnya laut merah dengan
tongkat Nabi Musa As.
2.
Mukjizat Syahsiyah :
mukjizat yang keluar dari tubuh seorang Rasul, seperti air yang keluar dari
celah-celah jari Nabi Muhammad SAW.
3.
Mukjizat Salbiyah : mukjizat
yang dapat menghilangkan kekuatan, seperti Raja Namrud membakar Nabi Ibrahim
As.,namun api yang membakarnya tidak mempan.
4.
Mukjizat Akliah : mukjizat
yang masuk akal atau rasional, yaitu al-Quran.
Siapa saja yang
mentaati para Rasul, berarti mereka metaati Allah SWT dan para Rasul-Nya,
mereka dijanjikan pahala yang sangat besar & mulia, tidak hanya masuk
surga, namun akan ditempatkan bersama-sama orang yang paling tinggi derajatnya,
yaitu :
1.
Para Nabi dan Rasul, termasuk
manusia pilihan
2.
Para Siddiqin, ialah orang-orang
yang memiliki keteguhan iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya
3.
Para Syuhada, merupakan orang
yang rela mati dalam membela ajaran agama Islam.
Para Syuhada dikelompokan menjadi 4, yaitu :
1.
Orang yang berjuang di jalan
Allah dan mati terbunuh dalam peperangan melawan para kafir.
2.
Orang yang berjuang di jalan
Allah sampai menghabiskan jiwa dan hartanya.
3.
Orang yang mati tertimpa musibah,
seperti melahirkan, teraniaya, dan terbunuh.
4.
Orang yang selalu berbuat amal
sholeh & membawa manfaat bagi kepentingan umum
Kewajiban
Kita Terhadap Rasul
1.
Beriman
kepadanya
2.
Mencintainya
dan mengikutinya.
3.
Memperbanyak
sholawat kepadanya
4.
Membenarkan
risalahnya
5.
Mentaati
perintahnya
6.
Bersholawat
kepadanya
7.
Menjauhi
larangannya
8.
Taat
kepadanya dan beribadah sesuai syariatnya
Fungsi beriman kepada Rasul Allah SWT.
dalam kehidupan, antara lain sebagai berikut :
1.
Kita dapat bertambah iman kepada
Allah SWT. dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar manusia pilihan-Nya.
2.
Kita mau mengamalkan apa yang
disampaikan para rasul.
3.
Kita mempercayai tugas-tugas yang
dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya.
4.
Kita wajib bersyukur kepada Allah
SWT. atas segala nikmat yang diberikan yang tidak terhingga banyaknya.
5.
Kita lebih mencintai,
menghormati, dan mengagungkan rasul atas perjuangannya dalam menyampaikan agama
Allah SWT. kepada umatnya.
6.
Kita akan selamat di dunia dan
akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul.
7.
Kita memperoleh teladan yang baik
untuk menjalani hidup.
Buah
Dari Beriman Kepada Rasul
1.
Kebaikan
di Dunia
a.
Dicintai oleh Allah SWT
b.
Dirahmati Allah SWT
c.
Mendapat petunjuk dari Allah SWT.
d.
Mendapatkan kemuliaan dari Allah
SWT.
e.
Mendapatkan kemenangan di dunia
dan di akhirat.
2.
Kebaikan di Akhirat
a.
Mendapatkan syafaat.
b.
Mempunyai wajah yang bercahaya di
padang mahsyar.
c.
Bersama dengan Rasulullah SAW.
d.
Bersama-sama dengan orang-orang
yang baik di surga.
alhamdulillah bermanfaat,post lagi yaaaa
ReplyDelete